Jumat 24 Februari 2023, SMPN 5 Tambun Selatan mengadakan acara Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW. Cuaca gelap diguyur hujan dari malam hari, namun tidak menyurutkan semangat warga Lhitam (SMPN 5 Tambun Selatan) untuk tetap menyelenggarakan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW.
Sedianya acara ini dihadiri oleh pejabat pengawas dari Depag (Departemen Agama), sepertinya beliau berhalangan hadir. Meskipun demikian, anak-anak tetap bersemangat dan antusias mengikuti jalannya acara. Karena penceramah kali ini adalah Ustadz kembar Doni Dion yang pernah menjuarai Aksi di Indosiar sebagai Da'i terbaik.
Runtutan jalannya acara dipandu oleh tiga orang siswa dengan sangat atraktif. Dibuka dengan hafalan Al-Qur'an dari 3 surat juz ke-30 antara lain; surat An-Naba, An-Naziat, dan Abasa. Sungguh khidmat dan khusuk peserta Tahfiz yang berjumlah sekitar 30 orang melafalkan ayat-ayat Al-Qur'an. Setelah hafalan Al-Qur'an selesai, acara berikutnya adalah sambutan dari bapak kepala sekolah, Bpk Rija Sudrajat, S.Pd., M.M.Pd. Setelah sambutan selesai, penampilan selanjutnya ialah nasyid islami beserta pembacaan puisi. Dan selanjutnya disusul dengan pertunjukan Hadroh. Mereka mampu mencairkan suasana dengan dendangan sholawatnya. Sedikitnya ada tiga judul sholawat yang mereka lantunkan. Tampilan mereka juga sebagai selingan mengisi waktu sambil menunggu Ustadz kembar Doni Dion. Sementara hujan deras tetap mengguyur terlihat dari dalam masjid Darul Ulum Lhitam.
Kedua Ustadz kembar tersebut belum tampak kehadirannya. Para siswa sebagai hadirin terlihat mulai risau karena air hujan merembes di beberapa tempat di sudut-sudut masjid. Tak berapa lama Bu Khusnul selaku panitia menyampaikan agar siswa-siswi tetap duduk dengan tertib karena ustadz Doni Dion akan sampai dalam beberapa menit.
Dan tak berapa lama kemudian benar adanya. Kedua Ustadz muda yang tampan itu benar-benar telah berada di depan para hadirin. Semua siswa terkesima melihat wajah-wajah ustadz muda tersebut. Mereka serentak menjawab salam yang telah terlebih dahulu dilontarkan oleh kedua Ustadz muda tersebut.
Tema tausiyah yang mereka sampaikan adalah Memaknai Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW dengan peran Pemuda Dalam Mencintai dan Memakmurkan Masjid. Perjalanan Nabi Muhammad pada waktu isra mi'raj diartikan sebagai langkah kaki yang maju menuju kebaikan. Tempat kebaikan itu berada di masjid. Sebagai remaja hendaknya gemar ke masjid.
Mengapa kita harus mencintai masjid? Hal itu dikarenakan banyak remaja saat ini telah kehilangan arah. Remaja adalah sasaran produk -produk jahiliah. Mereka telah dijajah oleh F3. F3 tersebut antara lain food fashion dan fun. Banyak remaja yang suka mencoba-coba makanan atau food yang tidak sesuai dengan syariat Islam. Mereka tidak mempertimbangkan kehalalan ketoyiban dan kesehatan makanan-makanan modern yang mereka konsumsi hanya demi gaya. Sehingga banyak remaja yang merasa berat untuk melaksanakan ibadah tersebab dari apa yang telah mereka konsumsi.
Kemudian yang kedua adalah fashion. Masalah fashion di kalangan remaja tak kalah peliknya dari masalah food atau makanan. Banyak sekali di kalangan para remaja yang menjadi korban fashion. Belum belum lama terdengar tentang sejumlah remaja yang suka berpose di tengah ramainya penyeberangan jalan. Mereka menyebutnya Citayam Fashion Week. Sungguh sebenarnya sangat memprihatinkan sebagai remaja muslim. Mereka tanpa malu-malu memperlihatkan aurat mereka.
Hal yang perlu diperhatikan remaja yang ketiga ialah "fun" atau kesenangan. Banyak remaja milenial saat ini yang menjadi korban budaya gaya hidup hedonis. Fun atau kesenangan dunia juga tak kalah berbahaya bagi remaja. Banyak yang awalnya hanya trend ikut-ikutan namun membawa mereka kedalam dunia salah bergaul. Narkoba, pergaulan bebas, hedonisme mengancam masa depan remaja.
Oleh sebab itu kedua Ustadz kembar tersebut berpesan agar para remaja khususnya lebih mencintai masjid. Dari gemar pergi ke masjid mereka akan banyak menemukan ilmu dan kegiatan positif. Bertemu dan bergaul dengan orang-orang Sholeh. Dan diharapkan mereka akan banyak belajar ilmu agama, membaca Alquran dan mengamalkan nya. Sehingga mereka dapat meraih masa depan yang cerah, dunia akhirat.
Mereka menyampaikan tausiyah dengan sangat interaktif dan ringan. Sedikit candaan juga mereka lontarkan. Dan yang lebih menarik lagi, mereka sangat kompak membagi materi secara bergantian. Membuat semua mata terpana dan terus berkonsentrasi. Mereka mampu menyelami dunia remaja tidak garing, dan tidak membosankan. Tidak ada yang mengantuk sampai dengan selesainya acara. Hanya saja karena kondisi dan waktu, kedua Ustadz tersebut tidak memberikan kesempatan bagi para siswa untuk bertanya. Tidak ada sesi tanya jawab. Namun demikian acara berjalan lancar. Alhamdulillah.
Tambun Selatan, 24 Februari 2023